Apa Itu Sosiologi Organisasi
Dalam ilmu sosial, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari dan mengkaji masyarakat. Para sosiolog terus mengembangkan berbagai cabang sosiologi untuk mempelajari pola perilaku masyarakat dalam berinteraksi baik secara individu maupun kelompok.
Dengan kata lain, Sosiologi Organisasi merupakan subbagian kajian sosiologi yang membahas tentang organisasi sebagai suatu bentuk kelompok sosial yang formal dan berkembang dalam masyarakat.
Pengertian Sosiologi Organisasi
Secara etimologis, sosiologi merupakan disiplin ilmu sosial yang mempelajari masyarakat.
Definisi Sosiologi Organiasai adalah suatu disiplin ilmu sosial yang mengkaji proses dan pola interaksi antara individu dengan kelompok, struktur, bentuk organisasi sosial, hubungan antar kelompok sosial dan pengaruh kelompok terhadap perilaku individu.
Maka sebaliknya dalam interaksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dalam hubungan sosial.
Dengan demikian, sosiologi organisasi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dalam suatu organisasi seperti pola perilaku, kontrol dan interaksi di dalamnya.
Selain itu, sosiologi organisasi juga mengkaji tatanan sosial masyarakat, kekuasaan, otoritas, sistem sosial, dan permasalahan sosial yang berkaitan dengan organisasi.
Sejarah Lahirnya Sosiologi Organisasi
Dalam sejarah lahirnya sosiologi organisasi, terdapat beberapa pendapat yang berbeda dari para sosiolog. Menurut Kenneth Thompson, ilmu sosiologi ini dikenalkan bersamaan dengan munculnya ilmu manajemen.
Pendapat tersebut didukung dengan terbentuknya organisasi Asosiasi Manajemen Profesi pada komunitas industri di Amerika dan Inggris.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip organisasi dan profesionalisme seorang manajer.
Thompson juga menyatakan bahwa lahirnya disiplin sosiologi organisasi semakin jelas dibentuk oleh teori dan cara pandang sosiologi seperti teori tentang birokrasi, pembagian kerja dalam masyarakat, teori konflik, teori fungsionalisme struktural, interaksi simbolik, dan etnometodologi.
Berbeda dengan Kenneth Thompson di atas, W Richard Scott membagi sejarah lahirnya sosiologi organisasi ke dalam beberapa fase perkembangan. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai sejarah lahirnya sosiologi organisasi:
Tahap Pondasi Awal
Pada tahap awal landasan sosiologi organisasi, tepatnya pada abad ke-19, muncul perilaku yang berkaitan dengan organisasi.
Hal ini ditunjukkan dengan perubahan struktur sosial terkait dengan proses industrialisasi dan birokratisasi yang membuat para ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai memberikan perhatian khusus terhadap organisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat.
Tahap Konstruksi
Fase kedua dalam sejarah sosiologi organisasi adalah fase konstruksi. Fase ini dimulai pada tahun 1950an, ketika organisasi diakui sebagai ilmu dan bagian dari ilmu sosial.
Hingga tahun 1980-an, para sosiolog telah membahas berbagai topik kajian mengenai aspek utama struktur organisasi.
Kemudian berkembang dengan menggunakan tingkat analisis yang jauh lebih tinggi dengan mengkaji karakteristik struktural suatu organisasi dan mengkaji pengaruh penampilan organisasi dan anggota organisasi, dan pada tingkat yang lebih luas, mengkaji kekuasaan dan ketidakadilan sosial.
Fase Transformasi
Pada fase ini, para sosiolog mulai membentuk model sistem terbuka dengan mencari cara untuk menghubungkan dan memperbarui pandangan disiplin ilmu yang sempit dengan memfokuskan studi pada kesamaan elemen dan proses berbagai sistem, mulai dari sistem sel biologis hingga tata surya.
Meskipun konsep sistem terbuka mempengaruhi berbagai bidang studi termasuk sosiologi, namun pengaruhnya terhadap disiplin ilmu organisasi paling besar.
Sebelum lahirnya gagasan sistem terbuka, ilmuwan organisasi lebih berkonsentrasi pada aktor (pekerja, kelompok kerja, dan manajer). Dan juga proses (motivasi, kekompakan dan kontrol) dalam organisasi. Kini para ilmuwan menyadari bahwa pengaruh yang diberikan oleh organisasi cukup besar.
Fase Maturasi
Pada fase ini diperkenalkan teori-teori inovatif dan argumen-argumen baru yang memberikan inspirasi baru bagi faktor-faktor penentu struktur organisasi.
Teori pertama yang muncul adalah teori kontingensi. Kontinjensi adalah pendekatan yang mengakui bahwa meskipun semua organisasi bergantung pada lingkungan, setiap lingkungan memiliki sumber daya berbeda yang akan mempengaruhi struktur organisasi secara berbeda.
Fase Tren Saat Ini
Keilmuan sosiologi organisasi secara intensif berkembang ke arah yang baru. Scott juga menyebut fase ini sebagai fase perubahan yang mencakup empat jenis fase, yaitu perubahan batasan, perubahan strategi, perubahan proses kekuasaan, dan perubahan konsepsi.
Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi
Sosiologi organisasi merupakan salah satu cabang ilmu sosiologi yang fokus pada organisasi dalam masyarakat.
Menurut ahli teori sosiologi klasik Max Weber, sosiologi organisasi bertujuan untuk memahami perilaku manusia dalam organisasi, bagaimana manusia dipimpin atau dikelola, dan bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Berikut ruang lingkup kajian sosiologi organisasi:
- Menelaah sifat, peran organisasi dan interaksi organisasi dari perspektif sosiologis.
- Sosiologi organisasi mempelajari struktur dan hubungan sosial dalam suatu organisasi.
- Dalam tatanan sosial, kekuasaan dan otoritas mendominasi organisasi.
- Menelaah hubungan intra dan antar organisasi serta hubungan organisasi atau hubungan organisasi dengan lingkungan dimana organisasi itu berada.
- Memfokuskan studi pada perbedaan dan tipologi organisasi.
- Memfokuskan kajian pada pengembangan isu-isu yang berkaitan dengan organisasi seperti jaringan kerja, sistem sosial, pengambilan keputusan, pengaruh kekuasaan, iklim dan budaya organisasi serta isu-isu kontemporer lainnya.
- Mengamati struktur, proses pengelolaan dan pengawasan yang berkaitan dengan organisasi.
Demikian ulasan artikel tentang Apa Itu Sosiologi Organisasi Dan Bagaimana Sejarah Lahirnya? Berikut Ulasannya seperti yang dilansir slot, Semoga bermanfaat.